Redmi 10A Debut di Cina. (IST)
Setelah meluncurkan Redmi 10 dan 10C di pasar global, Xiaomi kembali menghadirkan smartphone entry-level barunya bernama Redmi 10A di Cina. Handset hadir dengan desain yang mirip dengan model reguler. Namun, dengan jeroan yang sedikit berbeda.
Perangkat menawarkan tiga opsi penyimpanan, yakni RAM 4GB + 64GB, 4GB + 128GB, dan 6GB + 128GB. Ketiga varian tersebut masing-masing dipasangi label harga 649 Yuan (Rp 1,4 jutaan), 799 Yuan (Rp 1,8 jutaan), dan untuk varian tertinggi, dibanderol seharga 899 Yuan (Rp 2 jutaan). Dikutip dari Gizmochina, Selasa (29/03/2022).
Penerus dari Redmi 9A ini juga menawarkan tiga varian warna. Diantaranya, Moonlight Silver, Smoke Blue, dan Shadow Black. Perangkat akan mulai dijual pada 31 Maret di situs resmi Xiaomi, JD.com dan official store
lainnya di Cina.Mengenai spesifikasi, Redmi 10A mengemas layar seluas 6,53 inci dengan resolusi HD+. Di dalam poni water drop yang menghiasi layar tersebut bersemayam sebuah kamera selfie beresolusi 5MP.
Bicara soal kamera, handset anyar ini menawarkan kamera belakang tunggal yang sama dengan pendahulunya, beresolusi 13MP. Hanya saja, berbeda dalam tampilan modul kameranya.
Selain kamera, LED Flash dan juga merek Redmi, modul berbentuk persegi tersebut juga menampung sensor fingerprint scanner
untuk menunjang sistem keamanan.Ponsel entry level ini ditenagai oleh chipset MediaTek Helio G25 yang kemudian dipasangkan dengan RAM 4GB/6GB dan penyimpanan internal 64GB/128GB. Tersedia slot kartu microSD untuk perluasan penyimpanan hingga 512GB.
Perangkat diberi daya oleh baterai berdaya tampung 5000mAh dan didukung oleh pengisian cepat 10W. Soal perangkat lunak, ponsel besutan Xiaomi ini menampilkan antarmuka MIUI 12.5 berbasis OS Android.
BACA JUGA: Bocoran Redmi 10 Prime+ 5G, Didukung Fast Charging 22,5W
Kabar baiknya, HP Redmi 10A ini kemungkinan besar akan segera hadir di Tanah Air. Pasalnya, perangkat dikabarkan telah mengantongi sertifikasi TKDN. Namun, hal itu belum dapat dipastikan kebenarannya. Mengingat pihak Xiaomi Indonesia juga belum mengkonfirmasi keberadaannya.